MAKALAH PERANAN KOPERASI DI BERBAGAI
PERSAINGAN PASAR
TUGAS 13
Disusun
oleh:
Nama : Tania Marsya Putri
NPM :
17216293
Kelas : 3EA29
Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi (Soft
Skills #)
Dosen : Julius Nursyamsi
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
PTA 2018 / 2019
A. Peranan Koperasi diberbagai Perusahaan Pasar
1) Koperasi dalam Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat
banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat
mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah
homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen maupun
konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun
konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi
perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada
biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di
pasar.
Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna bersifat “penerima harga” (price taker). Kurva permintaan yang dihadapi
sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis
horizontal pada tingkat harga yang berlaku di pasar.
Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar
dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva
penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh
permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun
tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika
jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan
mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti
beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Ciri-ciri
Pasar Pesaingan Sempurna :
1. Adanya penjual dan pembeli yang sangat
banyak.
Banyaknya penjual dan
pembeli menyebabkan masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga. Harga
ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian,
pengusahalah yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang telah ada.
Demikian pula konsumen secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar
dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah pembeliannya.
2. Produk yang dijual perusahaan adalah
sejenis (homogen).
Produk yang ditawarkan
adalah sama dalam segala hal. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil
produksi suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah substitusi yang sempurna untuk
hasil produksi dari perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan pembelian
oleh konsumen tidak tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
Masing-masing penjual
ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Tidak turut
sertanya salah satu pengusaha atau pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan
berpengaruh kepada harga pasar, karena jumlah produk yang ditarik/dibeli
sedemikian kecilnya sehingga dapat diabaikan jika dibandingkan dengan total
produk yang terdapat di pasar.
4. Para pembeli dan penjual memiliki
informasi yang sempurna.
Para penjual dan
pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi pasar, struktur
harga, dan kuantitas barang yang sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan
tidak memerlukan biaya yang besar (costless).
2.)
Koperasi dalam pasar monopolistik
Pada pasar monopolistik, produsen
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen
dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang
yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen
tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut
walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia.
Ciri-ciri
Pasar Monopolistik :
1. Penjual atau pengusaha dari suatu produk
adalah banyak, serta jenis produk yang beragam.
Misalnya produk rokok,
rokok diproduksi oleh banyak pengusaha, dan setiap pengusaha satu sama lain
bersaing secara tidak sempurna.
Produk yang ditawarkan
tidak sama dalam segala hal. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen
tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut. Disini,
perusahaan-perusahaan terpacu untuk terikat dalam persaingan non-harga,
misalnya melalui periklanan dan tipe lain dari promosi, karena produk yang
dihasilkan tidak sejenis dan para pembeli atau konsumen tidak mengetahuinya.
2. Ada produk substitusinya.
Dapat digantikan
penggunaannya secara sempurna oleh produk lain. Ada produk lain yang serupa
yang dapat memberikan kepuasan yang sama.
3. Keluar atau masuk ke industri relative
mudah.
4. Harga produk tidak sama di semua pasar.
Tetapi berbeda-beda
sesuai dengan keinginan penjual, karena penjual atau pengusaha dalam pasar ini
adalah banyak sehingga konsumen yang harus menyesuaikan dalam hal “harga”.
5. Pengusaha dan konsumen produk tertentu
sama-sama bersaing.
Tetapi persaingan
tersebut tidak sempurna, karena produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak
hal. Produk pengusaha yang mana yang akan menduduki tempat monopolistic,
ditentukan oleh konsumen produk tersebut dan bukan pengusahanya.
3.) Koperasi dalam pasar monopsoni
Monopsoni adalah
kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang
membeli produk yang dihasilkan.
Ciri-ciri pasar
monopsoni :
- Banyak terdapat penjual atau produsen.
-Harga dan jumlah
kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh harga pasar.
- Sangat mudah untuk
masuk ke pasar
-Tidak butuh strategi
dan promosi untuk sukses
4.)
Koperasi Dalam Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah
pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.
Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli,
setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan
permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Ciri-ciri
pasar Oligopoli:
1. Terdapat banyak
pembeli di pasar.
Umumnya dalam pasar
oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar besar dan merupakan
kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum,
kendaraan bermotor, dan sebagainya.
2. Hanya ada beberapa
perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
3.Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi).
Karena ada
ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie
group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia).
4. Produk yang dijual
bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan
beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal
ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan
beberapa jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam pasar oligopoly.
5. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah
lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat
perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
Diantaranya adalah
bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly membuat beberapa
kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan sulit masuk
pasar karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya lebih
unggul, tapi peranan Brand image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.
6. Adanya saling
ketergantungan antar perusahaan (produsen).
Keuntungan yang
didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu adanya tarik
menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual
bersaing sehingga tidak ada keuntungan.
7. Maksimum Advertensi
(periklanan) sangat penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand
image, menarik market share dan mencegah pesaing baru.
B. Hubungan Pasar dengan Koperasi
Ditinjau dari sisi
produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan menjadi Koperasi
Produsen dan Koperasi Konsumen. Untuk memahami bagaimana hubungan kedua sisi
ini ditinjau dari fungsi koperasi sebagai perusahaan yang melakukan transaksi
bisnis dengan pasar, perlu digambarkan hubungan ekonomi pasar dengan produsen
bergabung dengan koperasi dan yang tidak bergabung dengan koperasi.
C. Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam
Sistem Pasar
Sebagai bagian dari
sitem pasar secara keseluruhan, koperasi akan bersaing dengan perusahaan-perusahaan
lain yang bukan koperasi. Untuk memenangkan persaingan, bagaimanapun koperasi
harus mempunyai kemampuan bersaing di pasar. Berbagai strategi dan
kebijaksanaan yang biasa dilakukan oleh bnayak perusahaan nonkoperasi harus
digunakan oleh koperasi agar mampu meraih target pasar yang dikehendaki.
Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki, mampu mencari
peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan, memnafaatkan kesempatan-kesempatan
yang ada dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam tubuh koperasi.
Sebagai organisasi yang
dimiliki oleh para anggota, koperasi angat mungkin memanfaatkan kekuatannya
terutama yang berhubungan dengan economies of scale, bargaining position
dipasar sebagai akibat bersatunya para produsen dalam koperasi, kemempuan dalam
menghadapi ketidakpastian , pemanfaatan inter-linkage market dan transaction
cost sebagai akibat self control dan self management.
Economises of scale
dapat diperoleh melalui pembelian bahan/barang. Pembelian bahan yang banyak
akan merendahkan biaya rata-rata karena kan memperoleh potongan harga sehingga
harga per unitnya akan semakin murah. Bargaining position dipasar diperioleh melalui penjualan produk
yang dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya para produsen dalam sebuah
organisasi koperasi merupakan ajang yang baik dalam mengatur harga jual. Itu
berarti koperasi mempunyai kekuatan dalam penawaran produknya. Kemampuan
menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang terutama karena dalam
koperasi terdapat internal market disamping external market.
Adanya internal market
memungkinkan risiko yang ditimbulkan sebagai akibat ketidakpastian dapat
ditekan serendah mungkin. Sedangkan bila terdapat risiko sebagai akibat
koperasi bergerak di external market, risiko itu akan ditanggung bersama-sama
anggota. Jadi pada akhirnya biaya risiko per anggota akan menjadi murah. Adanya
interlingkagemarket pada koperasi merupakan kekuatan lain yang dimiliki
intitusi koperasi karena dasarnya transaksi antarkoperasi bukan didasarkanpada
profit motive melainkan non-profit motive.keadaan tersebut dapat menurunkan
biaya transaksi. Biaya transaksi disini diartikan sebagai biaya yang
dikeluarkan di luar biaya produksi. Rendahnya biaya transaksi pada koperasi
disamping karena adanya social control dan management control, juga karena
adanya kemampuan untuk menghadapi risiko ketidakpastian, pembelian dalam jumlah
banyak dan inter-linkage market.
Kendatipun banyak
kekuatan yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh koperasi, tetapi sisi lain yang
masih memperhatikan adalah rendahnya tingkat pertumbuhan koperasi sebagai
akibat katidakmampuan koperasi dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada.
Bila dikaji secara
teoritis, banyak kelemahan koperasi yang timbul dari sifat dasarnya. Dalam
prinsip-prinsip koperasi yang dikemukakan terdahulu terlihat ada kelemahan
dalam struktur permodalan pada koperasi. Pemupukan modal memang bisa dilakukan
melalui partisipasi kontribusi keuangan. Tetapi cara tersebut sulitr dilakukan
mengingat kelemahan dari beberapa prinsip koperasi yang ada. Kelemahan Prinsip
tersebut :
1. Prinsip keanggotaan
bersifat terbuka dan sukarela, akan mlemahkan struktur permodalan dalam jangka
panjang sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu melayani kepentingan
anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan koperasi. Konsekuensinya, modal yang
tertanam dalam koperasi harus dikembalikan.
2. Prinsip control
secara demokratis, menyebabkan anggota yang memiliki modal dalam jumlah banyak
akan keluar dari koperasi dan memilih masuk organisasi nonkoperasiyang
ketentuan-ketentuannya menyatakan pemilik modal terbesar adalah yang memiliki
control terbesar dalam perusahaan.
3. Prinsip pembagian
sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota, akan mengurangi pemilik modal
memasuki koperasi.
4. Prinsip bunga yang
terbatas atas modal, akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabubg pada
koperasi.
Kelemahan structural
permodalan pada koperasi menunjukan bahwa koperasi tidak kan cocok untuk bidang
usaha yang membutuhkan modal cukup besar dan stabil.
Kelemahan-kelemahan
koperasi tersebut sedapat mungkin dikurangi agar koperasi paling tidak dapat
tetap eksis dalam persaingan. Tetapi untuk membnagun koperasi, sebenarnya tidak
seluruhnya menjadi beban sector koperasi, tetapi dibutuhkan berbagai sector
yang terkait dengan pertumbuhan koperasi.
Sumber:
-https://diahpramasti.wordpress.com/2018/01/01/peran-koperasi-kelemahan-dan-kekuatan-koperasi-dalam-sistem-pasar/
-https://khansadhiyasavira.wordpress.com/2017/01/18/peran-koperasi-dalam-berbagai-bentuk-pasar/
-http://olgadealissaputri.blogspot.co.id/2014/01/kekuatan-dan-kelemahan-koperasi-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar