Rabu, 18 Januari 2017

Manusia dan Harapan

Buku ke 1 :  “Sukses Berkarier Tanpa Bekerja”. 




Resensi buku 1 :

Judul Buku       : Sukses Berkarier Tanpa Bekerja
ISBN                : 978-602-342-028-5
Penulis             : Mia Marianne
Penerbit            : Bestari
Tanggal Terbit : November, 2015
Kategori           : Inspirasi

Sinopsis buku 1 : 

   Alasan Mia Marianne menulis buku ini adalah curahan hati pengalamannya sebagai rekrutmen di perusahaan yang di dirikannya. Buku tersebut terinspirasi dari banyaknya anak – anak muda di jaman sekarang yang malas bekerja, kalaupun bekerja mereka maunya langsung jadi bos tidak mau proses, tidak mau melangkah lebih jauh, maunya hanya instan saja. Maka target dari buku tersebut adalah untuk mereka yang malas. Dengan membaca buku ini diharapkan dapat membuka mindset atau pola pikir para pemalas. Penulis berharap buku ini bisa diterima masyarakat khususnya kawula muda yang sedang meniti karier.
   Di dalam buku ini terdapat langkah perencanaan karier adalah menilai diri sendiri, menetapkan tujuan karier, menyiapkan rencana – rencana, dan melaksanakan rencana – rencana. Juga terdapat tiga langkah yang akan ditempuh untuk merencanakan, menjalani dan mengembangkan karier, Mia Marianne tidak minta untuk bekerja tapi sangat sederhana  yaitu diharpkan dapat menjalankan aktivitas rutin setiap hari aktivitas itu adalah :
      1. Berdiri   : Berawal dari Diri SendiRi
      2. Berjalan :  Berusaha untuk Jadi andaLan
      3. Tidur      :  PresTasImu DiukUr
    Mia Marianne di dalam buku itu menulis saran menuju sukses yang berisi “ Dalam proses rekrutmen, kandidat yang dicari selalu karyawan dan karyawati dan tidak pernah dicari kerjawan atau kerjawati. Itulah alasan saya mengambil judul Sukses Berkarier Tanpa Bekerja, yang dibutuhkan dalam berkarier adalah karya. “ 


Buku ke 2 : “ Menjadi Kaya Dengan Berbisnis : Travel Umrah (A-Z Serba –Serbi Berbisnis Travel Umrah) “ .

 


Resensi buku 2 :

Judul Buku           : Menjadi Kaya Dengan Berbisnis : Travel Umrah (A-Z Serba –Serbi Berbisnis Travel Umrah)
ISBN                   : 9786023753185
Penulis                 : Ruri Erlangga
Penerbit               : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Tahun Terbit        : 2016
Jumlah Halaman   : 224 halaman
Berat Buku          : 0,5 kg
Kategori              : Bisnis

Sinopsis buku 2 :

   Peningkatan jemaah umrah disebabkan oleh peningkatan pendapatan masyarakat dan faktor daftar tunggu haji yang relatif lebih lama. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat memilih melakukan ibadah umrah terlebih dulu. Oleh karena itu, bisnis umrah sangat menjanjikan. Bisnis travel umrah merupakan jenis usaha yang berhubungan langsung dengan ibadah. Dengan menjalankan biisnis travel umrah dengan mengikuti syariat Islam penulis berharap dapat mendatangkan keuntungan tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Bisnis ini merupakan bisnis yang abadi dan berjangka panjang dan juga sangat menjanjikan.
    Buku Menjadi Kaya Dengan Berbisnis : Travel Umrah (A-Z Serba –Serbi Berbisnis Travel Umrah) mengupas tuntas segala hal tentang berbisnis travel umrah.


 Contoh Kasus :

 Pak Tri Sumono yang lewat perusahaan CV 3 Jaya, ia mengelola banyak cabang usaha, antara lain, produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan burung, serta pertanian padi dan jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan alat tulis kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta menjadi franchise produk Ice Cream Campina.
   Dari berbagai lini usahanya itu, ia bisa meraup omzet hingga Rp 500 juta per bulan. Pria kelahiran Gunung Kidul, 7 Mei 1973, ini mengaku tak pernah berpikir hidupnya bakal enak seperti sekarang. Terlebih ketika ia mengenang masa-masa awal kedatangannya ke Jakarta. Mulai merantau ke Jakarta pada tahun 1993, pria yang hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA) ini sama sekali tidak memiliki keahlian.
    Ia nekat mengadu nasib ke Ibu Kota dengan hanya membawa tas berisi kaus dan ijazah SMA. Untuk bertahan hidup di Jakarta, ia pun tidak memilih-milih pekerjaan. Bahkan, pertama bekerja di Jakarta, Tri menjadi buruh bangunan di Ciledug, Jakarta Selatan. Namun, pekerjaan kasar itu tak lama dijalaninya. Tak lama menjadi kuli bangunan, Tri mendapat tawaran menjadi tukang sapu di kantor Kompas Gramedia di Palmerah, Jakarta Barat. Dari situ, kariernya kembali menanjak menjadi tenaga pemasar dan juga penanggung jawab gudang.
    Pada tahun 1995, ia mencoba mencari tambahan pendapatan dengan berjualan aksesori di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Pada tahun 1997, ia memutuskan mundur dari pekerjaannya dan fokus untuk berjualan. Berbekal uang hasil jualan selama dua tahun di Gelora Bung Karno, Tri berhasil membeli sebuah kios di Mal Graha Cijantung. Setelah pindah ke Cijantung bisnis aksesori ini meningkat tajam. Tahun 1999, ada seseorang yang menawar kios beserta usahanya dengan harga mahal. Mendapat tawaran menarik, Tri kemudian menjual kiosnya itu. Dari hasil penjualan kios ditambah tabungan selama ia berdagang, ia kemudian membeli sebuah rumah di Pondok Ungu, Bekasi Utara. Di tempat baru inilah, perjalanan bisnis Tri dimulai. Ia pun merintis usaha toko sembako dan kontrakan. Sejak itu, naluri bisnisnya semakin kuat. Saat itu, ia langsung membidik usaha toko sembako. Ia melihat, peluang bisnis ini lumayan menjanjikan karena, ke depan, daerah tempatnya bermukim itu bakal berkembang dan ramai. Namun, Tri tak kehabisan akal. Supaya kawasan tempatnya tinggal kian ramai, ia kemudian membangun sebanyak 10 rumah kontrakan dengan harga miring. Rumah kontrakan ini diperuntukkan bagi pedagang keliling, seperti penjual bakso, siomai, dan gorengan. Selain mendapat pemasukan baru dari usaha kontrakan, para pedagang itu juga menjadi pelanggan tetap toko sembakonya. Tahun 2006, Tri melihat peluang bisnis sari kelapa. Tertarik dengan peluang itu, ia memutuskan untuk mendalami proses pembuatan sari kelapa.Sari kelapa buatannya itu dipasarkan ke sejumlah perusahaan minuman. Beberapa perusahaan mau menampung sari kelapanya. Tetapi, itu tidak lama. Lantaran kualitas sari kelapa produksinya menurun, beberapa perusahaan tidak mau lagi membeli. Ia pun berhenti memproduksi dan memutuskan untuk belajar lagi.
  Untuk meningkatkan kualitas sari kelapa, ia mencoba berguru ke seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB).  Melihat keseriusan Tri, akhirnya sang dosen pun luluh dan mau memberikan les privat setiap hari Sabtu dan Minggu selama dua bulan. Setelah melalui serangkaian uji coba dengan hasil yang bagus, Tri pun melanjutkan kembali produksi sari kelapanya. Hasilnya lumayan memuaskan. Beberapa perusahaan bersedia menyerap produk sari kelapanya. Sejak itu, perjalanan bisnisnya terus berkembang dan maju.

Analisis :

  Kisah tentang Tri Sumono yang membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kerja keras pasti bisa meraih setiap apa yang di impikan dan cita-citakan. Untuk mencapai apa yang kita harapkan tidak boleh patah semangat dan putus asa, jika gagal coba lagi dan mau belajar lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, karena tidak ada kesuksesan yang dapat diraih tanpa mengalami kegagalan terlebih dahulu. Ia tetap berjuang serta berusaha dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah sekalipun, hingga yang ia harapkan menjadi seorang yang sukses dapat terwujud dan hasilnya sangat memuaskan tidak ada hasil yang sia-sia yang selama ini ia raih dengan kerja keras. Karena kesuksesan yang diraih dari bawah dengan perjuangan keras akan lebih memiliki makna besar dari pada kesuksesan yang diraih secara instan tanpa melakukan kerja keras sedikitpun.